Jalur Lintas Barat, yang kini dikenal sebagai Jalan Ir. Soekarno, dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pada tahun 2013. Namun, di balik keindahan dan kelancaran jalannya, tersimpan kisah-kisah menakutkan yang membuatnya dihantui oleh kenangan kelam.
Suatu malam, Pak Dahlan pulang dari tempat kerjanya, melewati jalan trabasan yang sepi. Saat itu, ia melihat banyak mobil berhenti dan orang-orang berkerumun. Rasa penasaran mendorongnya untuk menancap gas mendekati lokasi. Begitu sampai di sana, jantungnya berdebar kencang. Di tengah kerumunan, tergeletak seorang laki-laki yang tampaknya baru saja mengalami kecelakaan fatal. Dia menabrak pembatas jembatan dan terkapar tak berdaya.
Darah merah mengalir deras di aspal, menciptakan genangan yang mencolok dalam kegelapan malam. Suasana menjadi mencekam, membuat Pak Dahlan merinding. Meskipun ngeri, ia merasa terpanggil untuk membantu. Ia melangkah lebih dekat untuk memeriksa keadaan korban.
Saat Pak Dahlan menunduk, ia melihat wajah lelaki itu penuh luka dan darah. Ia merasakan geli-geli ngeri yang tidak bisa ia kendalikan. Ketika ia memutuskan untuk mencari daun pisang untuk menutup tubuh korban, tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesuatu yang aneh.
Di dekat aliran darah, ia melihat rambut panjang tergeletak, dan yang lebih mengejutkan, rambut itu tampak bergerak. Dalam sekejap, rambut tersebut menoleh dan seolah mengawasinya. Jantung Pak Dahlan berdegup kencang, dan ia mulai merasakan kehadiran sesuatu yang tak kasat mata.
Akhirnya, rambut itu mulai melayang, mendekati tubuh korban. Dalam pikirannya, terlintas cerita-cerita tentang jengglot, makhluk halus yang sering muncul di lokasi kecelakaan untuk menghisap darah korban. Rasa takut menyergapnya, membuatnya teringat akan semua mitos yang sering ia dengar.