MASA KECIL ANAK POLISI HUTAN

Di sebuah desa terpencil, terdapat sebuah rumah polisi hutan tua yang sudah lama tidak berfungsi. Rumah itu berdiri di tengah hutan lebat, dengan dinding kayu yang berkarat dan jendela-jendela yang pecah. Konon, rumah tersebut dikenal dengan reputasi menyeramkan karena banyak cerita tentang kejadian aneh di sekelilingnya.

Namun, sebuah keluarga baru, keluarga Aria, memutuskan untuk pindah ke rumah tersebut karena harganya yang sangat murah dan lokasi yang tenang.

Malam pertama mereka di rumah itu, Aria dan keluarganya merasa ada yang tidak beres. Suara-suara aneh mulai terdengar dari lantai atas—seperti langkah kaki yang berat dan pintu yang berderit. Anak-anak mereka, Mia dan Leo, mengaku melihat bayangan-bayangan gelap yang bergerak di lorong. Aria, yang berusaha rasional, berpikir itu hanya imajinasi anak-anak atau mungkin bunyi-bunyi dari rumah tua yang memang sudah usang.

Namun, malam demi malam, gangguan semakin buruk. Pintu-pintu terkunci sendiri, perabotan bergerak tanpa sebab, dan suara berbisik terdengar jelas di tengah malam. Suatu malam, Aria terbangun oleh suara keras dari ruang tamu.

Ketika ia pergi untuk memeriksanya, ia menemukan gambar-gambar kuno di dinding yang tiba-tiba muncul. Gambar itu menunjukkan seorang pria dengan wajah menakutkan dan mata yang kosong, yang tampaknya seperti penjaga rumah itu dari masa lalu.

 

 

Aria memutuskan untuk menyelidiki sejarah rumah tersebut dan menemukan bahwa rumah polisi hutan itu dulu digunakan untuk menghukum para pelanggar hukum hutan. Konon, ada satu penjaga yang sangat kejam dan sering kali menyiksa orang-orang yang ditangkap. Ketika penjaga itu meninggal, banyak yang percaya bahwa rohnya tidak pernah benar-benar pergi dan masih menghantui rumah itu.

Dengan informasi baru ini, Aria mencoba mencari cara untuk menenangkan roh tersebut. Ia mengundang seorang ahli spiritual untuk melakukan ritual pembersihan. Malam itu, ketika ritual dilakukan, suasana menjadi sangat mencekam. Semua lampu berkedip, dan angin kencang menerjang rumah. Saat ritual hampir selesai, Aria melihat sosok penjaga itu muncul di depan mata mereka, menatap dengan mata penuh kemarahan.

Setelah ritual selesai, gangguan di rumah mulai berkurang. Keluarga Aria merasa lega, meski mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah benar-benar bisa menghilangkan jejak masa lalu yang mengerikan dari rumah itu. Mereka tetap tinggal di sana, tetapi setiap malam, mereka ingat betapa pentingnya untuk menghormati sejarah dan menjaga jarak dari misteri yang tidak bisa mereka jelajahi lebih dalam.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *