RUMAH KONTRAKAN ANGKER JAKARTA

 

Aku Rini, seorang wanita muda yang baru saja pindah ke Jakarta untuk melanjutkan karirku. Mencari tempat tinggal di kota sebesar ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi akhirnya aku menemukan sebuah rumah kontrakan yang tampak cukup nyaman di sebuah daerah tenang. Harganya pun terjangkau, dan aku pikir, “Kenapa tidak?”

 

Hari pertama aku memasuki rumah itu, aku merasa lega. Rumah ini memang sudah agak tua, tapi itu tidak masalah bagiku. Aku sibuk mengatur barang-barang dan membenahi semua perabotan. Namun, malam pertama aku di sana, aku merasakan sesuatu yang aneh. Suara berderak dari lantai atas yang seharusnya tidak bisa terjadi karena tidak ada orang lain di rumah itu.

 

 

 

Sambil mencoba mengabaikan suara-suara itu, aku berusaha tidur. Namun, malam berikutnya, gangguan itu semakin menjadi-jadi. Suara pintu yang terbuka dan tertutup dengan sendirinya membuatku terjaga tengah malam. Aku berpikir mungkin ada masalah dengan engsel pintu atau sekadar ilusi karena kelelahan.

 

Keesokan harinya, aku melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan rasa sedikit cemas. Namun, rasa aneh itu terus berlanjut. Aku sering merasa seperti ada seseorang yang mengikutiku dari belakang, meski aku tahu tidak ada orang lain di sekitar. Barang-barang di rumah ini sering berpindah tempat tanpa alasan yang jelas, dan aku merasa seperti sedang diperhatikan sepanjang waktu.

 

Suatu malam, aku terbangun dari tidur oleh suara bisikan lembut. Aku tidak bisa memahami kata-katanya, tapi suaranya terdengar seperti dari jauh dan sangat menakutkan. Aku mencoba untuk berpikir rasional dan menganggap itu hanya mimpi buruk. Namun, ketika suara itu kembali malam berikutnya, aku tidak bisa lagi menahannya.

 

Aku mulai merasa sangat tidak nyaman dan memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut tentang rumah ini. Aku bertanya pada tetangga sekitar, dan ternyata aku mendapat informasi mengejutkan. Rumah ini pernah menjadi tempat tinggal seorang keluarga yang meninggal dalam kondisi tragis. Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa penghuni lama rumah ini belum sepenuhnya pergi.

 

Aku mencoba untuk mengabaikan cerita-cerita tersebut dan berusaha bertahan. Namun, gangguan-gangguan itu semakin intens. Suatu malam, ketika aku sedang duduk sendirian di ruang tamu, aku merasakan suhu mendadak turun drastis. Lampu-lampu berkedip dan suara ketukan keras terdengar dari dinding. Aku sangat ketakutan dan memutuskan untuk tidak tinggal di rumah sendirian lagi.

 

Keputusan terpaksa aku ambil adalah meninggalkan rumah itu. Aku berkemas dengan cepat dan mencari tempat tinggal baru. Meskipun aku tidak pernah benar-benar memahami apa yang terjadi di rumah kontrakan itu, aku tahu bahwa pengalaman itu akan selalu menghantui pikiranku. Rumah yang awalnya kuanggap sebagai tempat peristirahatan menjadi sebuah kenangan menakutkan yang tak akan pernah kulupakan

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *